Selasa, 27 Juli 2010

Kesadaran di Mata Tua-nya

Matanya yang tua memandangku tanpa berkedip. Mata yang setua wajahnya itu meski nampak lelah sepertinya menunjukkan bahwa dari puluhan tahun yang telah dilewatinya, dari milyaran obyek yang telah dilihatnya, masih mempunyai ruang untuk sesuatu yang belum pernah dicerapnya. Mata yang saat itu seolah berubah menjadi mata kanak-kanak yang menginginkan melihat mainan baru.

" .. bagaimana kau bisa mengatakan bahwa kesadaran adalah kehadiran Tuhan? .. " sergahnya sambil memandangku dengan caranya tadi. Kubiarkan dirinya menunggu sejenak, meski nampak padaku bahwa sejenak bisa berarti lama bagi rentang waktu dalam pikirannya.

" .. karena kesadaran menerangi kegelapan batin kita .. " akhirnya kata-kata itu keluar begitu saja dari mulutku, seolah sudah kupersiapkan sejak lama.

Lalu lanjutku, " .. tanpa kehadiran kesadaran, pikiran dan batin akan tertutup oleh banyak kepentingan, banyak keinginan, banyak kemarahan, dan banyak ketakutan serta penderitaan .. semua aneka warna yang diciptakan sendiri oleh ego kita yang akhirnya mengaburkan kacamata batin dalam 'melihat' kehidupan, .. semua beban yang akhirnya menumpuk memberatkan pundak kita sehingga tidak ada kebebasan dalam bergerak dan menari bersama aliran kehidupan .. "

" .. demikian kuatnyakah kesadaran sehingga mampu mengubah semua itu ..? "

" .. ya. Kesadaran adalah kejernihan pikiran dan batin kita dalam berinteraksi dengan jagat dan semesta 'diluar' diri kita, meski kau kelak juga akan menyadari bahwa mereka adalah perluasan dari pikiran dan batin kita sendiri .. "

Kulanjutkan kata-kataku tadi " .. kesadaran yang menyatukan kita dan semesta itulah yang merupakan kehadiran Tuhan dalam istilah orang beragama. Dalam penyatuan itu semua menjadi benderang, tidak lagi ada tempat untuk ego yang mengganggu dan menutup interaksi yang indah itu. Kesadaran dalam tataran demikian bila terjaga setiap waktu, akan menjadi sumber energi luar biasa bagi perjalanan hidup kita, dan disitulah kebahagiaan hidup berada .. "

Mata tuanya seolah tidak pernah berkedip sejak awal pembicaraan tadi.



sekilas peristiwa
di hotel Kemang sore tadi
27/7/2010

Tidak ada komentar: