Rabu, 13 Oktober 2010

Takut di Umur Empat Puluh

Siang itu para peserta lokakarya makan bersama. Seorang teman lama dari Jawa Timur bergabung di mejaku. Kami banyak ngobrol tentang kehidupan, dan karena dia sudah mengenalku, maka obrolan masuk ke hal-hal yang lebih pribadi.

"Kenapa ya saya dalam setahun terakhir ini, terutama setelah masuk di usia 40, selalu merasa takut?"

"Takut apa?". tanyaku

"Tidak tahu .. misalnya kalau saya harus memilih untuk pergi ke dua tempat, saya akan memilih yang lebih dekat, agar resiko tidak terlalu besar dan dapat kembali ke rumah lebih cepat."

Aku amati wajahnya, dan dia tidak bercanda.

"Ketakutan itu muncul ketika umurku mencapai 40, dan kudengar bahwa umur 40 merupakan puncak kematangan seseorang dalam hidupnya. Di usia itu katanya energi manusia berada di tingkat paling tinggi, sampai ada istilah puber kedua .. "

"Jadi, mengapa takut pada puncak kehidupan?" selidikku lagi.

"Entahlah .. tapi ketakutan itu nyata dan ada."

Sejenak aku berkaca pada diriku sendiri, apakah pada ulang tahunku yang ke 40 aku juga dulu merasa takut? Aku sama sekali tidak ingat.

"Kalau dari ceritamu bahwa kau selalu ingin cepat kembali ke rumah, rasanya ada ketakutan berada di luar rumah dan merasa aman ketika berada dalam rumah .."

"Ya, seperti itulah rasanya .."

Aku tidak dapat memahami ketakutannya, namun kucoba tawarkan sebuah pemahaman tentang rasa takut.

"Biasanya orang takut akan kematian .." lalu kuamati reaksi wajahnya. Ada sedikit gerakan kepalanya, dan kulihat dia menatapku lekat.

".. barangkali itu benar .." katanya pelan.

"Tapi pertanyaan selanjutnya adalah, mengapa kematian selalu menakutkan .. ?" tanyaku, dan dia terdiam sambil menatapku seolah mencari jawabannya di wajahku.

".. menurut yang kupahami, paling tidak ada tiga alasan mengapa manusia takut akan kematian. Pertama, kematian merupakan peristiwa yang tidak dapat diperbaiki. Beda misalnya dengan sakit yang bisa sembuh .. jatuh yang bisa bangun kembali .. sedih yang dapat bergembira lagi. Mati tidak dapat hidup kembali."

Kulihat dia mendengarkan dengan diam sambil sesekali menganggukkan kepalanya dengan pelan.

"Alasan kedua, kematian merupakan kondisi yang belum pernah kita ketahui sebelumnya, karena itu menakutkan. Coba bayangkan ketika kita masuk ke sebuah gua, atau bahkan masuk ke sebuah kota, yang belum pernah kita ambah, kita alami, pasti ada rasa takut itu .."

"Alasan ketiga, dan ini yang paling menakutkan, adalah anihilasi .."

"Apa maksudmu dengan anihilasi?" sergahnya.

"Anihilasi merupakan penghilangan keberadaan. Kematian menghilangkan seseorang. Hari ini ada, besok sudah tidak ada dan tidak dapat ditemui sosoknya. Eksistensi menjadi hilang, tidak ada, musnah .. tidak lagi dapat tercerap oleh sensor inderawi kita. Hilangnya eksistensi ini yang paling memberikan rasa takut karena berarti akan hilang pula semua kenangan, semua pengalaman, usaha, dan kepemilikan terhadap segala sesuatu yang pernah dikumpulkan semasa hidup. Kehilangan eksistensi berarti kehilangan referensi yang selama hidupnya menjadi identitas, misalnya: aku profesor, aku orang kaya, aku seorang direktur, aku seorang ayah dalam sebuah keluarga baik-baik .. dan sebagainya. Kelekatan ini akan hilang sejalan dengan hilangnya eksistensi diri."

Lanjutku, "Kehilangan eksistensi menjadi sebuah titik dimana sebuah imaji yang pernah cemerlang menjadi kosong, hampa, tidak berguna, tidak ada .."

"Diam-diam, ketakutan itu terus mengeras dalam pikiran ketika kita menyaksikan orang-orang yang mati di sekitar kita .."

"Lalu, bagaimana cara mengatasi ketakutan besar itu ya?", tanyanya.

Sayang, waktu makan siang sudah habis dan kami harus kembali lagi ke ruang diskusi untuk melanjutkan sesi berikut ..



lewattengahmalam
14oktober2010

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Merkur Review 2021 - Claim Your 100€ Welcome Bonus!
Merkur Online Casino Review 2021 Merkur happyluke is a well-known and reputable online casino, with a long history in 메리트카지노 gaming and 1xbet sports